Ramadhan datang lagi.. Alhamdulillah masih punya kesempatan lagi. Ikut ceramah kemarin rasanya pingin memulai dengan tenang, ikhlas, dan bahagia.. Tapi nyatanya, Allah kasih cobaan ujian kesabaran buat saya yang saya belum lulus menghadapinya.
Rasa kesal itu sangat tidak mengenakkan. Jadilah saya sampaikan.. Sayangnya, semua jadi tahu hal ini. Yah, mau bagaimana lagi, sumber kekesalannya juga disampaikan dengan broadcast mail dengan menyebutkan nama saya seperti memancing saya untuk menanggapinya. Namun, saya tidak menyesali keputusan saya untuk menanggapi e-mail tersebut. Saya merasa patut dan perlu bertindak, agar si pengirim tahu bahwa kebebasan itu ada batas, harusnya sudah menjadi biasa untuk berpikir sebelum bertindak, dan hargai orang lain seperti dia ingin dihargai oleh orang lain. Apalagi berbekal dengan banyaknya pengalaman yang tidak mengenakkan bagi sebagian rekan-rekan yang lain, hasil dari karyanya yang ia banggakan.
Dengan bersikap seperti waktu itu, saya sendiri paling tidak sudah meminta maaf, kalau ternyata saya menyakiti hatinya. Saya nggak perduli walau dia bilang "ndak usah minta maaf". Hehehe.. Buat saya, ini akan saya jadikan pelajaran. Karena kepercayaan dan pertemanan itu mahal harganya.. Syukur kepada Allah, saya diberikan petunjuk.
it's destined, 8/31/2008 09:14:00 AM.